Selasa, 18 Mei 2010

KESIMPULAN

Dari uji coba dan hasil pengujian terhadap sistem
identifikasi gambar pornografi dengan teknik image retrieval ini
dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain :
a). Sistem identifikasi gambar pornografi ini terbukti berhasil
melakukan identifikasi gambar pornografi maupun gambar
non pornografi. Hal ini dapat dilihat dari tingkat detection
rate-nya atau DR yang mencapai 94 % untuk deteksi gambar
pornografi. Dan 89 % untuk deteksi gambar non pornografi.
Nilai paling optimum dalam identifikasi ini adalah dengan
Tad = 10 dan nilai g = 50
b). Pergeseran nilai Tad mempengaruhi pengidentifikasian
gambar. Dengan semakin besar nilai Tad maka DR untuk
deteksi gambar pornografi semakin kecil, sedangkan DR
untuk deteksi gambar non pornografi justru semakin optimal.
Artinya dengan kata lain batasan gambar yang dianggap
sebagai gambar pornografi semakin longgar. Sehingga jika
digunakan dalam aplikasi browser, maka nilai Tad dapat di
ubah-ubah untuk menyesuaikan user yang menggunakan. Jika
usernya anak-anak, maka nilai Tad perlu disesuaikan menjadi
lebih kecil. Sedangkan untuk user dewasa nilai Tad dapat
lebih besar.
c). Untuk pengaruh masing-masing descriptor pada identifikasi
gambar dengan teknik image retrieval ini juga sama
pentingnya. Yakni antara fitur scalable color descriptor
(SCD) dan edge histogram descriptor (EHD) mempunyai
pengaruh yang sama-sama signifikan dalam identifikasi.
Sedangkan fitur compactness descriptor (CD) semakin
menambah tingkat keakuratan identifikasi.
d). Kesulitan dihadapi ketika mengidentifikasi gambar yang
mempunyai kemiripan dengan warna kulit. Misalnya ada latar
belakang gambar yang warnanya menyerupai warna kulit,
maka akan dianggap sebagai skin-pixel sehingga akhirnya
hasil identifikasinya juga kurang begitu baik. Karena
dianggap latar belakang itu adalah obyek manusia.

KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

Proses system yang digunakan mengacu pada Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi botani online adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang sudah dimodifikasi. Fase-fase pada SDLC yang digunakan pada pengembangan proses implementasi system ini terdiri atas fase investigasi, analisis sistem, desain sistem, dan implementasi system.

Kendala yang dihadapi dalam proses implementasi system jasa konsultasi botani online diantaranya adalah pada penerapan fase-fase awal yang terdiri atas fase investigasi,pada fase ini terjadi kendala yang dihadapi yakni pada saat turun ke lapangan yang bertujuan memperoleh data-data yang akurat.pada proses pendataan banyak sekali kendala yang dihadapi,pada saat pendataan, data yang diperoleh tidak akurat sehingga berdampak tidak efektif dan tidak begitu sempurna untuk melanjutkan pada fase berikutnya. Fase berikutnya adalah analisis system,pada fase ini dimana data telah tersedia ,yang diproleh pada fase pertama.analisi system juga tidak bias berjalan baik jika data yang diperoleh tidak akurat.sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada fase selanjutnya yaitu fase desain system.pada fase desain system,merupakan tahap dimana system mulai dirancang,dimulai perancangan secara umum sampai ke perancangna khusus yang lebih detail,system yang dirancang pada fase ini dikhawatirkan hasil dari perancangan system tidak utuh dan banyak kekurangan yang dikarenakan tidak akuratnya pengerjaan pada fase-fase sebelumnya.pada fase terakhir yaitu fase implementasi system,kendala yang dihadapi terhenti pada masalah biaya yang besar,dari perangkat hardware dan perangkat software yang mahal.

Proses untuk mengatasi kendala tersebut:

Untuk mengatasi permasalahan diatas adalah sebelum melakukan implementasi system yang terdiri dari beberapa tahap, kita harus membentuk sejumlah tim yang terdiri atas beberapa bagian sesuai keahliannya masing-masing.sehingga tim bekerja sesuai bagiannya masing-masing.setelah itu perlu persiapan matang sebelum menuju proses implementasi system,perincian biaya serta keakuratan data dan tujuan pengenbangan system ini harus didiskusikan secara matang sehingga kedepannya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.setelah semuanya dikerjakan secara brtahap sesuai proses dan penjadwalan,maka proses implementasi system akan berjalan lancar,dikarenakan tim bekerja dengan baik.

Proses Awal Tahapan Implementasi Sistem

Proses awal yang dilakukan PT Mitra B*****a K******do (hanya berdasarkan penuturan salah satu karyawan) hal yang dilakukan adalah

1. Merancang alur kerja (flowchart) dari sistem agar tidak terjadi tumpang tindih atau kerangkapan kerja
2. Melakukan programming serta uji program (programming tes), dimaksudkan untuk meneliti / melihat sebaik mana bahasa pemrograman yang dipakai agar lebih efisien dan efektif
3. Training program, dimaksudkan program yang tadi sudah jadi diajarkan kepada beberapa karyawan agar mengerti cara pemakaiannya dan bila melibatkan user/ konsumen dapat memberikan ar